SAMARINDA - Hadir langsung di Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Provinsi Kalimantan Timur di Ballroom Hotel Mercure Samarinda, Kamis (2/5/2024). Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, mengawal dan memperjuangkan dukungan anggaran dari pemerintah provinai untuk program prioritas guna mendorong percepatan pembangunan di Bumi Batiwakkal.
Beberapa program yang telah dilaksanakan Pemkab Berau dan juga pembangunan yang menjadi kewenangan provinsi Kaltim diusulkan langsung dalam pertemuan yang dipimpin Penjabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik, serta dihadiri Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Masud, Jajaran Forkopimda Kaltim, bupati, wali kota, serta para pemangku kepentingan se Kalimantan Timur.
Beberapa program prioritas yang menjadi perhatian serius diantaranya dukungan anggaran kelanjutan pembangunan rumah sakit baru yang kini terus berprogres. Lanjutan peningkatan jalan menuju pesisir selatan Berau yang merupakan kewenangan pemerintah provinsi. Hingga usulan peningkatan sarana pendidikan, akses pariwisata dan kawasan sentra pertanian. “Berau memiliki destinasi wisata unggulan yang tentu menjadi penyangga IKN (ibu kota nusantara) sehingga aksesibilitas harus terus ditingkatkan, kami berharap dukungan dari Pemprov Kaltim,” ungkapnya.
Lebih lanjut Bupati Sri Juniarsih juga mengusulkan dukungan pengembangan perekonomian Berau. Dari program ekonomi kreatif masyarakat, pemenuhan sarana pertanian dan dukungan pemenuhan listrik perkampungan yang juga menjadi prioritas Pemkab Berau.
Dalam paparannya, bupati perempuan pertama di Bumi Batiwakkal ini juga menyampaikan target Pemkab Berau dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2025 mendatang. Pertumbuhan ekononi ditarget 5,5 hingga 6 persen. Indek pembangunan manusia 77,57, hingga PDRB per kapita ditarget Rp 210,67 juta. “Ini target makro pembangunan daerah Kabupaten Berau dan berada diatas target yang ditetapkan di RPJMD,” jelasnya.
Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik, saat membuka musrenbang penyusunan RPJPD 2025-2045 dan RKPD 2025, menjelaskan Pemprov Kaltim telah menetapkan target target pembangunan. Khususnya berkenaan dengan pendapatan perkapita, pengentasan kemiskinan dan ketimpangan. Peningkatan ekonomi dan daya saing daerah, peningkatan sumber daya manusia, maupun program penurunan gas rumah kaca yang diselaraskan dengan target nasional. “Kedepan ekonomi Kaltim akan ditopang lapangan usaha manufaktur dan jasa dengan tetap mengedepankn pembangunan hijau,” ungkapnya.
Pelaksanaan Musrenbang ini juga mendengarkan pemaparan narasumber dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dan Badan Otorita Ibu Kota Nusantara.
Diakhir kegiatan yang berlangsung kurang lebih delapan ini dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama oleh Penjabat Gubernur Kaltim bersama Ketua DPRD kaltim, bupati wali kota dan perwakilan dari lembaga terkait. (RN/Prokopim)