TANJUNG REDEB - Pemerintah Kabupaten Berau melalui DPPKBP3A kembali melaksanakan gebyar apresiasi Program Bangga Kencana III. Kegiatan dibuka oleh Wakil Bupati Berau, Gamalis, Jumat (31/10/2025) di Ballroom Hotel Bumi Segah.
Dalam kegiatan ini dirangkai juga dengan Expo Mini Gebyar Apresiasi Program Bangga Kencana dari sekolah siaga kependudukan (SSK) serta penyerahan hadiah lomba Program Bangga Kencana.
Program Bangga Kencana merupakan upaya dalam mewujudkan keluarga yang berkualitas. Salah satu fokus dari program Bangga Kencana yaitu penurunan stunting yang juga menjadi program strategis nasional. Program Bangga Kencana ini merupakan representasi dari delapan konsep fungsi keluarga.
Sementara SSK adalah sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan keluarga berencana, pada beberapa mata pelajaran sebagai materi di sekolah. Dimana dalam pembelajaran ini terdapat pojok kependudukan sebagai salah satu sumber belajar peserta didik.
Kepala DPPKBP3A Berau, Rabiatul Islamiah menyampaikan, target program ini dapat mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera serta membantu keluarga lebih bahagia dan sejahtera. Keberhasilan program ini dapat dilihat dari aspek pengendalian kuantitas dan peningkatan kualitas penduduk.
"Saat ini telah dibentuk 100 persen kampung KB, dengan kategori 16 klasifikasi dasar, 29 berkembang, 7 mandiri dan 58 berkelanjutan 58. Sementara untuk SSK telah dibentuk di 13 kecamatan sejak 2022, untuk jenjang SD sebanyak 20, SMP 23 dan SMA 6," ujarnya.
Kepala BKKBN Kaltim, Nurizky Permanajati mengungkapkan, program keluarga berencana saat ini tidak hanya fokus pada alat pengendali kependudukan tapi instrumen penyiapan keluarga.
"Silahkan ingin punya anak berapa, tapi harus dijaga kesehatan anak, dipenuhi kewajiban anak secara berkualitas. Saat ini pekerjaan rumah kita adalah angka stunting masih di atas 20 persen. Jadi ini tugas bersama dalam wujudkan keluarga berencana," tegasnya.
Wabup Gamalis menyambut baik kegiatan ini. Sebagai bentuk upaya dalam mewujudkan keluarga berkualitas. Termasuk kesadaran generasi muda atas kepedulian terhadap kualitas hidup masyarakat. "Ini juga sebagai langkah dalam mempersiapkan generasi penerus. Sehingga bonus demografi pada tahun 2045 dapat terwujud dengan optimal," jelasnya.
"Ini menjadi pekerjaan besar bagi kita semua. Saya intruksikan agar seluruh perangkat terkait bekerja lebih maksimal. Pastikan kualitas kesehatan anak sebagai generasi penerus tetap terjaga. Karena mereka yang akan membawa kemajuan bagi daerah dan negara," pungkasnya. (Prokopim)