TANJUNG REDEB - Pemerintah Kabupaten Berau melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) mengelar rapat koordinasi, Selasa (15/10/2024) di ruang rapat Kakaban. Rapat dipimpin langsung oleh Pjs Bupati Berau, Sufian Agus.
Rapat koordinasi ini membahas langkah-langkah yang akan dilakukan Pemkab Berau dalam waktu dekat untuk menurunkan angka inflasi. Dimana berdasarkan data BPS, angka inflasi di Berau berdasarkan data year to year (y-on-y) cukup tinggi untuk Bulan September mencapai 3,34 persen dengan IHK 106,67 persen atau yang tertinggi di Kaltim.
Berdasarkan data BPS, 10 komoditas menjadi penyebab naiknya akan inflasi ini yaitu tarif rumah sakit sebesar 0,61, beras 0,53, ikan layang 0,39, kopi bubuk 0,19, emas perhiasan 0,19, usang basah 0,17, sigaret kretek mesin 0,13, daging ayam ras 0,12, cabai rawit 0,08 dan kangkung 0,08.
Pjs Bupati Sufian Agus menegaskan agar dalam waktu dekat ini disusun strategi yang tepat dalam menurunkan angka ini. Salah satu langkah yang bisa diambil dengan melakukan operasi pasar dan pasar murah. Dengan melibatkan berbagai pihak termasuk perusahaan.
"Kita tentukan segera waktunya. Libatkan seluruhnya. Kita harap bisa segera turun. Karena ini cukup tinggi bahkan secara nasional," tegasnya.
Sementara data dari Bulog untuk cadangan beras mencapai 500 ton, dan dalam waktu dekat akan datang tambahan secara bertahap sebanyak 809 ton. Jumlah ini diperkirakan cukup hingga akhir tahun. Dan jika terjadinya lonjakan harga dapat dilakukan operasi pasar. Sementara untuk daging sapi beku sebanyak 1200 kg, minyak goreng dapat 54 ribu liter dan gula 7 ton. "Saya harap ada solusi dalam waktu dekat ini untuk kita lakukan," pungkasnya. (SAM/Prokopim)