Samarinda - Pemerintah Kabupaten Berau terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Setelah mendampingi dan menghadiri Kepala Kampung Dumaring melakukukan pemaparan dalam Lomba Desa/ Kelurahan, Bupati Berau Sri Juniarsih Mas mempromosikan produk unggulan dari Kampung Dumaring kepada juri lomba Desa/Kelurahan tingkat Provinsi dan kepada Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di gedung Desa Mandiri, Rabu (1806/2025).
Sri Juniarsih mempromosikan hasil produk unggulan Kampung Dumaring yang dikemas sedemikian rupa dan telah dipasarkan baik dalam daerah maupun luar daerah bahkan turis mancanegara telah memesan salah satu produk yakni kerajinan limbah kayu ulin yang diolah menjadi tempat buah, gelas dan souvenir, selain kerajinan limbah ulin batik tenun, gula aren (batang, cair dan serbuk) dan madu kelulut.
"Pemerintah Kabupaten Berau dengan komitmen nya dalam mendukung UMKM baik secara produksi ,pemasaran serta promosi agar dikenal luas oleh masyarakat baik dalam daerah maupun luar daerah, dan hasil produk UMKM yang menarik daya beli dapat meningkatkan ekonomi masyarakat," katanya.
Pengembangan produk unggulan ini berkolaborasi dan didampingi oleh PT Gagas Dinamiga Aksenta melalui Program Kolaborasi Konservasi Hutan Dumaring).
Program kolaborasi ini merupakan inisiatif terpadu yang melibatkan berbagai pihak dari perusahaan, pemerintah desa, hingga komunitas lokal untuk melestarikan ekosistem Hutan, Sungai dan Mangrove di Kampung Dumaring, Kecamatan Talisayan, Kabupaten Berau, dengan dukungan dari KLK (Kuala Lumpur Kepong Bhd), EHP Group, dan KPHP Berau Pantai.
Produk unggulan dari Kampung Dumaring yang dikerjakan oleh UMKM masyarakat kampung telah dipasarkan secara luas, untuk pemasaran kerajinan limbah kayu ulin telah sampai di negara Malaysia, Ceko, dan inggris yang mana merupakan pesanan turis mancanegara dalam jumlah besar, untuk gula aren pasaran lokal, minimarket Solo Swalayan, Indomaret dan secara rutin sebanyak 300 kg/ bulan, serta pemasaran ke pembuat kue di Kabupaten Kutai Kartanegara sedangkan untuk madu kelulut sebanyak 50 kg/ bulan untuk salah satu supermarket di Jakarta, dan yang masih terbatas untuk produksi yakni batik tulis motif "Jaga Dumaring" hanya berdasarkan order saja dikarenakan pembuatan cukup detail dan rumit sehingga memerlukan waktu pembuatan yg lama.
"Kami berharap setelah dipasarkan dan dikenalkan pada ajang Pemaparan lomba Desa dan Kelurahan tingkat Provinsi Kalimantan Timur produk UMKM Kampung Dumaring semakin dikenal," harapnya.
Dengan langkah konkret dan kolaborasi antara Pemerintah Daerah, Pemerintah Kampung serta pelaku UMKM lokal dapat berkembang dan berkontribusi terhadap peningkatan ekinomi baik Pendapatan Asli Kampung maupun, Pendapatan asli Daerah. (AJ/Prokopim)