TANJUNG REDEB – Sekretaris Kabupaten Berau, M Said menghadiri panen dan pembukaan pelatihan budidaya padi organik, (22/2/2024) di Kampung Labanan Jaya. Kegiatan ini difasilitasi oleh Bank Indonesia perwakilan Kalimantan Timur bekerja sama Pemkab Berau.
Sebelumnya Pemkab Berau juga telah melakukan MoU dengan Bank Indonesia perwakilan Kaltim dalam program pengembangan klaster ketahanan pangan yang dilaksanakan pada tahun 2018 lalu.
Pengembangan komoditas padi organik ini merupakan program pemerintah daerah melalui Dinas Ketahanan Pangan Holtikultura dan Peternakan bekerja sama dengan Bank Indonesia.
Sekkab M Said menyampaikan, masih banyak tantangan yang dihadapi dalam pengembangan sektor pertanian ini khususnya padi. Dimana pekerjaan di sektor ini tidak bisa menarik minat generasi muda. Mengingat gengsinya yang berbeda dengan jenis pekerjaan di sektor lain, seperti pertambangan ataupun perkebunan. “Jadi sumber daya manusia (SDM) yang ada saat ini merupakan generasi tua, tidak ada regenerasi lagi. Ini menjadi tantangan kita saat ini,” ungkapnya.
Ia pun memberikan apresiasi atas program yang telah dijalankan ini dalam pengembangan padi organik serta klaster ketahanan pangan. Melalui program ini diharapkan bisa mencapai ketahanan serta kemandirian pangan. “Tentu ini akan berdampak juga pada peningkatan perekonomian masyarakat dan menciptakan angka pengangguran dengan membuka lapangan kerja baru. Saya harap program yang akan dijalankan ini jangan sendiri-sendiri, baik itu dari pemerintah pusat, provinsi dan daerah. Harus bersinergi seluruhnya,” katanya.
Sementara Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Timur, Budi Widihartanto mengatakan bahwa pihaknya mengambil bagian dalam mewujudkan ketahanan pangan lokal. Dengan berbagai program yang telah dijalankan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi.
"Tahun 2023 lalu pertumbuhan ekonomi cukup tinggi sebesar 6,2 persen, sementara inflasi 3,46 persen. Kondisi ini harus dipertahankan, salah satunya dengan peningkatan sektor pertanian," ujarnya.