TABALAR – Kampung Buyung-Buyung, Kecamatan Tabalar, kembali semarak menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 melalui tradisi syukuran laut dan lomba perahu dompeng yang menjadi agenda tahunan masyarakat pesisir. Kegiatan ini resmi dibuka oleh Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, ditandai dengan pengibaran bendera start Lomba Perahu Dompeng Bupati Cup, Senin (1/12/2025).
Lomba yang menjadi magnet bagi komunitas balap dompeng ini diikuti 30 peserta dari berbagai daerah. Tidak hanya dari Berau, peserta juga datang dari Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Penajam Paser Utara (PPU), Kota Bontang, hingga Kalimantan Utara. Hal ini menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat terhadap olahraga tradisional yang telah mengakar kuat di wilayah pesisir tersebut.
Laporan Kepala Kampung: Buyung-Buyung Kini Berstatus Maju
Kepala Kampung Buyung-Buyung, Mustafa, dalam laporannya menyampaikan bahwa pada usia 74 tahun, kampung mereka tidak lagi termasuk kategori tertinggal.
“Buyung-Buyung kini berstatus kampung maju, dan kami berkomitmen untuk terus berupaya mencapai status kampung mandiri,” ujar Mustafa.
Ia menyebutkan, tradisi syukuran laut dan lomba perahu dompeng merupakan bentuk apresiasi kepada para nelayan yang menjadi tulang punggung perekonomian kampung. Tahun ini, peserta yang terdaftar terdiri dari:
Kampung Buyung-Buyung: 5 perahu
Kampung Kasai: 3 perahu
Kampung Tabalar Muara: 7 perahu
Kampung Biatan: 1 perahu
Kutai Kartanegara: 5 perahu
Penajam Paser Utara: 2 perahu
Kota Bontang: 1 perahu
Kalimantan Utara: 6 perahu
“Tujuan kegiatan ini adalah mempererat silaturahmi antar-komunitas balap dompeng yang setiap tahun selalu kita laksanakan,” imbuhnya.
Bupati Apresiasi Tradisi Syukuran Laut dan Penguatan Nelayan
Dalam sambutannya, Bupati Berau Sri Juniarsih Mas menyampaikan ucapan selamat ulang tahun kepada Kampung Buyung-Buyung serta apresiasi terhadap terselenggaranya lomba perahu dompeng yang telah menjadi agenda khas wilayah Tabalar.
“Kegiatan ini bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga bentuk apresiasi kepada para nelayan yang merupakan pilar utama kampung nelayan seperti Buyung-Buyung,” kata Sri Juniarsih.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Berau terus memperhatikan kesejahteraan nelayan, termasuk pemberian perlindungan melalui BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan untuk menjamin keselamatan dan layanan kesehatan para nelayan.
Dorongan Penguatan SDM dan Potensi Lokal
Menurutnya, sebagai kampung maju, Buyung-Buyung memiliki banyak potensi yang harus dimaksimalkan, mulai dari swasembada beras, sumber daya laut, hingga sektor wisata. Ia menegaskan pentingnya peningkatan SDM untuk mendorong produktivitas dan pendapatan masyarakat.
“Hasil laut yang melimpah adalah peluang besar bagi masyarakat. Pemerintah siap mendukung pemasaran produk agar dapat masuk ke pasar yang lebih luas,” jelasnya.
Sri Juniarsih juga menyoroti pentingnya menjaga kelestarian mangrove sebagai benteng alami yang melindungi kampung dari bencana serta menjadi sumber pendapatan melalui skema dana karbon. Buyung-Buyung menjadi salah satu kampung penerima dana karbon sebesar Rp349 juta tahun ini.
“Jaga laut dan mangrove, karena ini adalah sumber penghidupan masyarakat. Potensi ini harus dirawat dan dilestarikan,” tegasnya.
Tradisi, Potensi, dan Harapan ke Depan
Perayaan HUT ke-74 Kampung Buyung-Buyung menjadi momentum penting untuk memperkuat kebersamaan masyarakat, meningkatkan rasa syukur, dan menggali kembali potensi lokal yang menjadi modal menuju kampung mandiri.
Dengan dukungan penuh Pemerintah Daerah dan antusiasme masyarakat, Buyung-Buyung diharapkan terus berkembang menjadi kampung nelayan yang maju, sejahtera, dan berdaya saing. (Prokopim)