Tumbit Dayak- Festival Budaya Bekudung Betiung di Kampung Tumbit Dayak, secara resmi dibuka Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, Rabu, (26/6/2024).
Disambut dengan tarian hudog Bupati beserta rombongan mengunjungi Rumah Kepala Tug sebagai salah satu sosok penting bagi masyarakat Kampung Tumbit Dayak.
Bekudung betiung merupakan Festival budaya yang dilaksanakan secara turun temurun dikampung Tumbit Dayak, dan harus dilestarikan demi generasi kedepan yang akan mendatang.
Kepala Kampung Tumbit dayak, Ahmad Jamlan dalam sambutannya mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Berau, yang mendukung adat dan budaya warisan para leluhur agar tetap dilestarikan.
" Budaya bekudung betiung harus dijaga dan dilestarikan, dan dengan bekerja bukan hanya berbicara,mari kita jaga dan jadikan kampung ini maju dan sejahtera,"ungkapnya.
Insfratruktur jalan jadi perhatian Kepala kampung, dan meminta pada pemerintah untuk renovasi cagar budaya yakni balai dan semenisasi jalan di sekitar balai budaya.
Selanjutanya Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas mengatakan Bekudung Betiung yang digelar memperingati HUT ke-261 Kampung Tumbit Dayak, merupakan bagian dari tradisi suku Dayak Gaay.
“Selain merawat adat budaya, secara bersamaan potensi pariwisata kita pun akan terus berkembang, dan diharapkan berdampak pada kesejahteraan masyarakat setempat,Festival ini harus lestari dan dijaga, serta jadikan promosi wisata budaya, agar dikenal baik wisatawan domestik maupun mancanegara,"harapnya.
Ia juga menegaskan, Pemkab Berau mengapresiasi terselenggaranya Festival Budaya Bekudung Betiung, yang merupakan kegiatan tahunan di Kampung Tumbit Dayak. Sekaligus menjadi upaya peningkatan kesenian, kebudayaan, dan pariwisata yang ada di Bumi Batiwakkal.
“Semoga acara seperti ini juga dapat menjadi percontohan bagi kampung-kampung lain yang memiliki potensi kebudayaan. Tentunya, saya ingin hal itu bisa dibungkus rapi dan menarik dengan sektor pariwisata dan wisata budaya serta dapat menjadi agenda tahunan,”
Acara ini dirangkai dengan rangkaian adaat, yakni, proses Jak Gai, proses Batiung, Beiiak, hingga mengunjungi Rumah Kepala Tug sebagai salah satu sosok penting bagi masyarakat Kampung Tumbit Dayak.
Kemudian, ada pula tradisi Panjat Piruai. Yaitu proses pengambilan madu di pohon tinggi dengan berjalan di seutas rotan, dari satu pohon ke pohon lainnya.
“Festival Budaya Bekudung Betiung ini tentunya juga akan semakin mengenalkan kita terhadap situs-situs sejarah yang ada di Kampung Tumbit Dayak,” ujarnya.
Dikatakan, Sri Juniarsih Mas, Kabupaten Berau sebagai mitra IKN yang dikenal dengan pariwisata, maka dengan Festival Bekudung Betiung ini, mari kenalkan juga wisata budaya dan lestarikan.
"Mari kita jaga situs sejarah, yakni tiang sejarah yang merupakan tiang tertua dikampung ini, hal ini menambah rasa ingin tau masyarakat, serta rawat budaya agar potensi dapat berkembang,"tutupnya.
Hadir dalam kegiatan ini, Ketua DPRD, Madri Pani, Unsur Forkopimda, Asisten 1 Setda Berau, M Hendratno, Para Staf ahli,Para Kepala OPD lintas sektor, Camat Sambaliung, Ahmad Juhri, Duta dan Putri Pariwisata Kabupaten Berau, serta masyarakat .