Gunung Tabur - Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas dan Wakil Bupati Berau, Gamalis bertakziah ke rumah duka almarhum Sultan Gunung Tabur H. Adji Raden M. Bachrul Hadie Bin H. Adji Raden Muhammad Ayoeb, Kamis (30/5/2024).
Setibanya di rumah duka, Bupati Berau Sri Juniarsih Mas langsung disambut oleh istri Sultan Gunung Tabur, Asriyati, Bupati sempat berbincang-bincang dengan perwakilan keluarga dan mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kesabaran.
Sebelum pelepasan Jenazah, perwakilan keluarga Kesultanan Gunung Tabur, Aji Hadiningrat menyampaikan permohonan maaf jika selama hidup almarhum, banyak salah atau ada janji yang belum ditepati dalam menjaga sejarah serta adat istiadat Gunung Tabur mohon dimaafkan serta memohon keihlasan.
" Harapan kedepan jangan seperti kacang lupa pada kulit setelah kepergian beliau, dan generasi kedepan bisa melanjutkan demi persatuan dan kesatuan, serta melestarikan kebudayaan, " tegasnya.
Datu Amir selaku Sultan Sambaliung, meminta keikhlasan serta keridhoan kepada kerabat serta rekan- rekan jika semasa hidup, almarhum terdapat banyak salah dan khilaf.
"Cepat atau lambat kita akan menghadap sang maha kuasa, hanya menunggu waktu saja," pesanya.
Sementara Bupati Berau sebelum melepaskan pemakaman Sultan Gunung Tabur, Sri Juniarsih Mas menyampaikan turut beduka cita dan merasa kehilangan atas kepergian Sultan Gunung Tabur, H.Adjie Bahrul Hadie.
Beliau sosok yang ramah dan semangat, semangat almarhum dalam mempertahankan nilai sejarah secara turun temurun.
"Jadikan motivasi bagi kita penerus untuk senantiasa menjaga nilai nilai sejarah seperti apa yang sudah dilakukan," pesannya.
Karena sesungguhnya kita semua akan kembali pada yang maha kuasa, hanya menunggu waktu saja dan mohon maaf serta keikhlasan bagi warga, rekan serta kerabat yang telah ditinggalkan.
“Kepergian Sultan Gunung Tabur meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat di Kabupaten Berau, Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan ini,” pungkasnya.