TANJUNG REDEB - Dinas Pangan Kabupaten Berau kembali melaksanakan festival pangan lokal B2SA tingkat kabupaten. Kegiatan dipusatkan di Ruang RPJPD Bapelitbang, Selasa (16/7/2024).
Dalam festival ini diikuti oleh 10 TP PKK kecamatan. Dengan menyajikan makanan dan minuman berbahan sayur dan buah, non beras dan tepung serta temanya makan siang bagi anak sekolah.
Target dalam kegiatan ini yaitu para peserta dapat menyajikan makanan dengan menu sehat dan ekonomis. Yang tujuannya untuk memberikan pangan olahan kepada keluarga dengan kandungan gizi seimbang. Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas yang hadir dalam kegiatan ini meninjau hasil kreasi pangan yang diolah masing-masing peserta.
Dari hasil penilaian dewan juri, TP PKK Kecamatan Batu Putih berhasil menjadi terbaik satu, diikuti Kecamatan Tabalar dan Teluk Bayur. Selanjutnya juara ini akan menjadi wakil Berau dalam festival pangan lokal tingkat provinsi yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus mendatang.
Selain itu, festival pangan lokal tahun ini juga mengkampanyekan gerakan makan telur dan minum susu serta gerakan makan sayur dan buah kepada anak-anak sekolah.
Dalam laporannya, Kepala Dinas Pangan Berau, Rahmadi Pasrakan menyampaikan, festival pangan ini sebagai bentuk sosialiasi gerakan B2SA kepada masyarakat. Dengan melibatkan anggota TP PKK di setiap kecamatan. "Kita harus memberikan pemahaman secara berkelanjutan kepada masyarakat. Karena pangan yang dikonsumsi saat ini masih kurang seimbang. San ini realitanya. Melalui festival ini kita harapkan bisa meningkatkan konsumsi pangan seimbang dan mewujudkan SDM berkualitas," ujarnya.
Sementara Bupati Sri Juniarsih mengatakan, perkembangan generasi muda saat ini sangat ditentukan oleh asupan makanan yang diberikan. Saat ini makanan cepat saji masih menjadi pilihan utama.
"Dengan adanya festival pangan ini diharapkan bisa memacu dalam konsumsi pangan lokal. Anak-anak kita saat ini memerlukan asupan makanan yang memenuhi B2SA. Tentu ini bisa menjadi menu pilihan untuk menarik minat anak-anak kita di rumah. Semoga ini bisa direalisasikan dan tidak hanya sremonial saja," ucapnya.
Ia menilai dalam meningkatkan konsumsi pangan lokal B2SA harus merubah pola pikir masyarakat. Yang kebanyakan mementingkan nilai gizi untuk satu jenis makanan saja. "Makanan itu banyak jenisnya yang memenuhi kebutuhan gizi kita. Seperti singkong, jagung, ubi jalar. Dan semuanya bisa diperoleh di sekitar kita. Jadi mulai saat ini kita harus menghindari dan mengurangi makanan instan," tegasnya. (SAM/DT/Prokopim)