Tanjung Redeb - Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) mengadakan Pelatihan dan Manajemen Wirausaha sekaligus penandatangan nota kesepakatan dengan Balai Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Samarinda Kementerian Perindustrian Tahun 2024.
Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Balai Mufakat pada Rabu (24/07/2024) dan di buka oleh Sekkab Muhammad Said mewakili Bupati Berau. Dengan menghadirkan narasumber dari BSPJI Samarinda dan BBSPJI Kerajinan dan Batik Yogyakarta.
Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini untuk memberikan pengetahuan kewirausahaan kepada pelaku UKM dalam mengelola bisnis atau usahanya mengenai manajemen keuangan, SDM, tata kelola organisasi, manajemen produk dan manajemen pemasaran seperti yang dilaporkan oleh Eva Yuliana, Kepala Diskoperindag. Dimana kegiatan ini juga bekerjasama dengan BPSJI dengan tujuan sinergitas program dan peningkatan daya saing industri di Kabupaten Berau.
“Melalui pendampingan standarisasi IKM, pemanfataan teknologi dan pelayanan jasa industri di Kabupaten Berau," jelasnya.
Kegiatan yang berlangsung selama 12 hari kedepan ini diikuti dua angkatan. Pertama dilaksanakan di sentra tenun Kampung Sukan Tengah. Diikuti oleh 24 orang yang terdiri dari 12 pengrajin tenun dan 12 pengrajin olahan tangan dari Sukan Tengah.
Sementara angkatan kedua juga sebanyak 24 orang peserta terdiri dari pengrajin batik dari kelurahan Tanjung Redeb 10 orang, pengrajin tenun dari Kampung atumbit Melayu 4 orang, pengrajin anyaman rotan dari kampung teluk sumbang 1 orang, kampung Bena Baru 2 orang, Kampung Long Lanuk 2 orang, pengrajin olahan coklat dari kampung Labanan Makarti 2 orang, serta pengrajin olahan terasi dari Kampung Buyung-Buyung sebanyak 2 orang.
Sementara itu, Sekkab Muhammad Said menyampaikan pelaku UMKM dapat meningkatkan kualitas di Kabupaten Berau melihat kunjungan tamu besar di Bumi Batiwakkal, banyaknya kegiatan tingkat nasional yang diadakan di Kabupaten Berau serta sebagai kabupaten penyangga IKN.
“Para pelaku UMKM lah yang mendorong hal tersebut karena pemerintah memberikan stimulan tapi eksistensi itu ada ditangan bapak ibu sekalian," tuturnya.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan pentingnya standarisasi terhadap pelaku umkm. Sebagai bilai lebih atas kualitas produk yang dijajakan. Ia juga menghimbau dorongan dari DPMPTSP untuk membantu UMKM terkait perizinan.
“Dengan standarisasi ini, produk UMKM kita bisa lebih dilirik dan mampu bersaing," tambahnya.
Ia juga berharap agar para peserta dapat menyerap ilmu dan mengikuti pelatihan dengan sebaiknya.
“Ini akan memberikan efek domino yang luar biasa di Kabupaten Berau. Untuk itu, ikuti dengan baik pelatihan ini sebagai modal berbisnis selanjutnya," tutupnya. (DT/Prokopim)