Teluk Bayur - Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, membuka acara Intervensi Serentak Pencegahan Stunting se Kecamatan Teluk Bayur, Selasa(11/06/24), di gedung serbaguna Kelurahan Rinding.
Dalam acara tersebut turut hadir, Camat Teluk Bayur, Edi Baskoro, Kepala Dinas Kesehatan, Lamlay sari, Ketua PKK Kecamatan Teluk bayur, Forum RT, dan Ketua Posyandu.
Program gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting ini merupakan upaya bersama untuk mengatasi masalah stunting yang dapat berdampak pada pertumbuhan balita.
Dalam laporannya, Camat Teluk Bayur, Edi Baskoro, untuk Kecamaan Teluk Bayur tahun 2021-2023 mencapai 18 %, Tahun 2022 mencapai 9 % dan tahun 2023 mencapai 17% , terjadi kenaikan dan penurunan angka stunting.
Laporan Puskesmas Teluk Bayur, untuk dua kelurahan yaitu Teluk Bayur dan Rinding Periode Januari - Desember 2023, Kelurahan Teluk bayur 206 org dan Kelurahan Rinding 154 orang. Periode Januari- Maret 35 orang Kelurahan Rinding 33 org total 68 orang, untuk bayi dengan berat badan normal, Kelurahan Teluk Bayur 59 orang, Kelurahan Rinding 55 orang total 114 orang, Balita status dalam pantauan, Kelurahan Teluk Bayur 65 orang dan Kelurahan Rinding 54 orang.
"Dengan komitmen dan kerja sama untuk pencegahan stunting, maka stuntung bisa dicegah dan bisa dituntaskan permasalahn stunting," katanya.
Sementara Bupati Berau Sri Juniarsih dalam sambutannya, Pemerintah Kabupaten Berau menyambut baik kegiatan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting, sebagai wujud komitmen dan konsistensi terhadap pencegahan dan penanggulangan stunting.
Saat ini 8 aksi konvergensi pencegahan stunting di Kabupaten Berau, meliputi Analisis situasi, Penyusunan rencana kegiatan, Rembuk stunting, Peraturan Bupati,Walikota tentang Pencegahan dan Penurunan stanting, Pembinaan manajemen data stanting, pengukuran dan publikasi stuntung,dan review kerja tahunan.
" Saya mendorong peran aktif dari Posyandu,lembaga masyarakat, PKK dan instansi terkait untuk optimalkan pencegahan stunting, baik remaja putri, calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil dan keluarga penerima manfaat, dan program ini harus tepat sasaran,"katanya.
Target balita stunting di Kalimantan timur 12,9 % dan mari bekerja sama agar target tercapai dan inovasi perlu dilakukan.
"Peran RT dalam pengelolaan dana RT 50 juta pertahun, bisa dimanfaat kan untuk ketahanan pangan dalam penanganan stunting, diolah untuk lingkup RT, jadikan lahan yang ada untuk budidaya tanam, dan budidaya ikan untuk dimanfaatkan di lingkungan RT," pesannya.
Tingkatkan ketahanan pangan untuk pencegahan stunting, dan mari ke posyandu serta pastikan anak anak jauh dari stunting.
" Cegah Stunting itu penting, Stunting harus dimulai dari remaja putri, menikah, hamil dan melahirkan, balita,serta balita 2 tahun dan 1000 hari pertama harus dipastikan sehat bagi ibu dan anak, konsumsi makanan bergizi dan minum tablet penambah darah ,"pungkasnya.