TANJUNG REDEB - Pemerintah Kabupaten Berau melakukan evaluasi penanganan kasus stunting. Melalui rapat koordinasi tim percepatan penurunan stunting (TPPS), Senin (10/6/2024) di Balai Mufakat. Kegiatan dibuka secara langsung oleh Ketua TPPS Berau, Gamalis.
Dalam laporannya, Kepala DPPKBP3A Berau, Rabiatul Islamiyah menyampaikan, kegiatan ini merupakan tindaklanjut dalam upaya intervensi serentak pencegahan stunting sesuai dengan arahan pemerintah pusat. Dimana target prevelansi stunting pada tahun 2024 ini berada di angka 14 persen.
Diungkapkan bahwa target nasional pada tahun 2030 Indonesia bebas stunting. Sementara pada tahun 2023 lalu prevelansi stunting berdasarkan SSGI mencapai 21,6 persen atau turun 2,8 dari 2022. Sementara di Kaltim berdasarkan SKI tahun 2022 prevelansi stunting berada di angka 22,9 persen atau turun 1 persen dari 2022 sebesar 23,9. Dan di Berau berdasarkan SKI pada tahun 2023 prevelensi stunting naik 1,4 persen dari 21,6 menjadi 23 persen.
"Ini jadi evaluasi kita bersama. Kolaborasi jadi kunci. Masa depan bangsa tergantung apa yang kita lakukan saat ini," tegasnya.
Sementara Ketua TPPS Berau, Gamalis mengajak seluruh pihak bisa bekerja sama sebagai tim yang solid. Ia berhara intervensi pencegahan stunting ini bisa berjalan optimal. Khususnya pada remaja putri, calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil dan balita.
"Kita perlu manajemen data stunting melalui pemetaan dan pencatatan. Selanjutnya data ini dilakukan asistensi. Termasuk juga penguatan dan komitmen bapak asuh dan ibu asuh anak. Mari kita tingkatkan edukasi dan kepedulian sebagai aksi cegah stunting," ajaknya.
Ia pun memberikan instruksi agar seluruh tim bisa bekerja optimal. Mengejar target yang telah ditetapkan secara nasional termasuk di Kaltim pada tahun 2024 ini prevelensi stunting ditargetkan di angka 12,9 persen. "Saya harap kita bisa bekerja sama untuk mencapai target ini. Pemkab Berau telah mengalokasikan anggaran senilai Rp 178 miliar untuk penurunan stunting ini. Semoga anggaran yang besar ini dapat diimbangi dengan kinerja maksimal kita bersama," pungkasnya. (SAM/Prokopim)