TANJUNG REDEB - Pemerintah Kabupaten Berau terus bergerak menurunkan angka kasjs stunting dan berupaya menangani keluarga resiko stunting. Salah satunya dengan Gerakan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS). Gerakan yang melibatkan seluruh stakeholder ini ditandai dengan penandatanganan dukungan bersama yang digelar di Ballroom Ekslusive Hotel Tanjung Redeb, Minggu (19/11/2023).
Gerakan ini dihadiri langsung Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas bersama Wakil Bupati, Gamalis, yang juga ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kabupaten Berau. Serta Ketua DPRD, Madri Pani, jajaran Forkopimda, Kepala BKKBN Perwakilan Kaltim dan lembaga serta perusahaan swasta yang diminta untuk menjadi bapak/bunda asuh anak stunting.
Di Kabupaten Berau saat jni tercata ada sekitar 1.764 anak dengan kasus stunting yang terjadi di 13 kecamatan. Puskesmas Sambaliung tercata paling tinggi dengan 227 kasus diikuti Gunung Tabur 205 kasus stunting dan Puskesmas Tepian Buah dengan 149 kasus anak stunting.
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, berharap anak dengan kasus stunting ini mendapat perhatian serius secara komprehensip. Sehingga benar benar terbatas dengan status anak stungting. Termasuk anak dengan beran badan tidak baik, kurang gizi dan balita dengan berat badan menurun, diharapkannya juga mendapat perhatian serius. Untuk itu peran bapak dan bunda asuh ditegaskannya sangat membantu dalam upaya penanganan ini. “Menuntaskan kasus stunting ini bukan hanya tugas satu opd saja. Tetapi kita semua memilki peran agar tidak ada anak stunting di Kabupaten Berau,” tegasnya.
Gerakan ini dikatakannya harus melibatkan semua sektor dalam mendampingi dan memberikan perhatian ekstra kepada anak-anak yang terkena stunting. Akan ada berbagai program pendampingan, penyuluhan, serta pendekatan yang diarahkan untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi pemulihan kesehatan anak-anak.
Sri Juniarsih menegaskan pemerintah daerah akan memberikan dukungan penuh terhadap keberlangsungan Gerakan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting ini, termasuk melalui program-program pelayanan kesehatan dan peningkatan pemahaman masyarakat tentang stunting. “Kita harus berkolaborasi dan saya berharap seluruh pihak termasuk perusahaan swasta berkontribusi dalam gerakan ini,” tandasnya. (RN/Prokopim)