TANJUNG REDEB - Dalam rangkaian perayan hari jadi ke-71 Kabupaten Berau dan Kota Tanjung Redeb yang ke-214, ada yang menarik. Yakni penampilan Wakil Bupati Berau, Gamalis, nampak gagah dengan pakaian adat Kumut khas masyarakat suku Dayak Gaai, saat mengikuti upacara di Lapangan Pemuda Tanjung Redeb, Minggu (15/9/2024).
Baju adat Kumut, khas Dayak Gaai ini, merupakan produksi lokal yang langsung dibuat oleh pengrajin Kabupaten Berau, tepatnya pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Kampung Long Lanuk Kecamatan Sambaliung, dibawah Binaan, Ketua Dekranasda Kabupten Berau, Sri Aslinda Gamalis.
Pakaian adat berbahan dasar muliat kayu yang dikenakan bersama sang istri, Sri Aslinda Gamalis ini pun mencuri perhatian tamu undangan dan masyarakat yang turut menyaksikan acara. Keserasian semakin kompak dengan tema tari kolosal yang dibawakan putra putri Bumi Batiwakkal dengan membawa tema Adat budaya Bakudung Batiung dari masyarakat Suku Dayak Gaai.
Mengenakan pakaian adat Dayak Gaai, Wakil Bupati, Gamalis, ingin memperkenalkan budaya asli dari pedalaman dan merupakan bentuk cinta terhadap budaya yang ada di Kabupaten Berau, khususnya suku Dayak.
Dikatakannya Kabupaten Berau merupakan rumah bagi ragam etnis dan budaya namun tetap rukun. Keanekaragaman suku budaya di Kabupaten Berau menjadi lambang kekayaan Berau dengan ragam suku yang menempati. “Mari kita mencintai tradisi lokal, adat dan kebudayaan yang ada, sehingga masa depan tidak akan kehilangan sejarah yang selama ini terus disambung melalui generasi," pesannya.
Pakaian Kumut adat Dayak Gaai ini dibuat oleh, Yustina Dau, pengrajin UMKM dari Long Lanuk. Mulai dari proses pengukuran baju, mencari bahan dan menjahitnya. Tentu ini menjadi kebanggaan tidak hanya bagi masyarakat Long Lanuk, tetapi juga masyarakat Kabupaten Berau yang memiliki berbagai pakaian khas daerah. “Bahan kami memang sudah kumpul, proses pembuatan membutuhkan waktu kursng lebih seminggu. Kami sangat bangga baju adat ini diperkenalkan di Hari Jadi Berau,” ucapnya. (AJ/Prokopim)