TANJUNG REDEB - Ketersediaan internet jadi salah satu program prioritas Bupati Sri Juniarsih dan Wakil Bupati Gamalis. Saat ini, program 1.000 titik WiFi gratis pun sudah terpasang sekitar 97 persen.
Bupati Sri Juniarsih Mas terus mendorong OPD terkait menuntaskan pembangunan 1.000 titik wifi gratis ini sampai di tahun 2024.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Berau, Didi Rahmadi, melalui Kepala Bidang E-Goverment, Rahmatiah menjelaskan pemasangan sudah hampir selesai. Hanya di Kecamatan Kelay yang saat ini masih dalam proaea. “Sekarang ini bisa dikatakan sudah 97 persen, karena di Kelay belum selesai,” jelasnya.
Dalam pemaparannya, Rahmatiah menerangkan bahwa kesulitan berada pada skema pemasangan. Sebab, untuk merealisasikannya harus terpasang tower di salah satu gunung yang ada di Kelay. “Jadi karena situasinya sangat sulit membangun jaringannya. Untuk menempatkan radionya, karena diatas gunung,” paparnya.
Saat ini di Kelay, rencanya akan dipasang dengan sistem radio. Namun untuk menghubungkannya perlu pemasangan titik tower di atas gunung. Apalagi di Kecamatan Kelay tidak terdapat provider yang bisa diajak bekerja sama. “Sehingga walaupun pasang radio tidak bisa kalau belum pasang tower di atas gunung,” ujarnya.
Saat ini sebutnya, sudah terpasang 997 titik WiFi gratis di 13 Kecamatan. Dari ke 13 kecamatan, Tanjung Redeb menjadi kecamatan dengan jumlah pemasangan terbanyak mencapai 238 titik, disusul Teluk Bayur sebanyak 131 titik, dan Sambaliung sebanyak 113 titik. “Di 2022 kita sudah pasang sebanyak 503 titik dan 2023 sebanyak 494 titik,” jelasnya.
Ada tiga teknologi yang digunakan untuk pemasangan WiFi Gratis. Di tahun 2023 sendiri, sebanyak 255 titik menggunakan fiber optic dan 239 titik menggunakan wireless P2P. “2023 ini ada 6 titik menggunakan VSat di lokasi yang memang tidak terjangkau dengan dua sistem tadi,” terangnya.
Keenam titik yang menggunakan teknologi VSat terdapat di tiga kecamatan yaitu Kelay, Segah, dan Bidukbiduk.
Dengan pemasangan wifi gratis ini diharapkan memberi kemudahan akses internet kepada masyarakat di Berau. Sehingga akses internet yang baik bisa menggerakkan berbagai bidang. Misal menggiatkan penjualan daring atau memudahkan pelajar mengakses internet mencari tambahan ilmu. “Tentu itu kita harap berdampak, sehingga yang mau belajar bisa lebih mudah akses internetnya, atau UMKM yang mau berjualan dengan daring bisa melakukannya,” pungkasnya. (RN/Prokopim)